
GenPI.co - Pengamat Mohammad Kusnaeni menilai pemecatan Patrick Kluivert dari posisi pelatih Timnas Indonesia merupakan konsekuensi logis yang wajar dalam dunia sepak bola profesional.
Pria yang akrab disapa Bung Kus itu menilaio keputusan PSSI ini menjadi bagian dari dinamika yang harus diterima setiap pelatih ketika gagal memenuhi target.
"Bisa dikatakan ini konsekuensi logis dari hukum sepak bola. Pelatih yang gagal mencapai target idealnya pasti menyadari tanggung jawabnya, dan sudah seharusnya memberikan kesempatan kepada sosok lain yang mungkin lebih tepat," ujar Bung Kus dikutip dari Antara (16/10).
BACA JUGA: Pecat Patrick Kluivert, PSSI Juga Akhiri Kerja Sama dengan Vanenburg
Sebelumnya, PSSI secara resmi mengumumkan pemutusan kontrak Patrick Kluivert beserta seluruh staf kepelatihan asal Belanda setelah Timnas Indonesia gagal melaju ke putaran final Piala Dunia 2026.
Di bawah asuhan Kluivert, tim Garuda hanya mencatat dua kemenangan dari enam laga resmi, sebuah catatan yang dianggap jauh dari ekspektasi publik.
BACA JUGA: Sumardji: Masa Depan Patrick Kluivert Ditentukan Lewat Rapat Exco PSSI
Kusnaeni menilai, Kluivert datang ke Indonesia pada momentum yang tidak ideal.
Dirinya mengambil alih kursi pelatih di saat timnas berada dalam fase penting menuju Piala Dunia, tetapi tanpa memiliki pengalaman manajerial yang cukup menghadapi tekanan semacam itu.
BACA JUGA: Terkait Masa Depannya di Timnas Indonesia, Patrick Kluivert: Tidak Tahu
"Ekspektasi publik sangat besar, apalagi Kluivert menggantikan pelatih sebelumnya yang disukai dan dianggap cukup berhasil. Sayangnya, dia gagal memenuhi harapan itu," kata Kusnaeni.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News