GenPI.co - Timothy Ronald memberikan pandangannya terkait keberhasilannya menguasai 11 juta saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Dia mengatakan kepemilikan 11 juta saham BBCA bukan langkah spekulatif semata, melainkan keputusan yang didasari pertimbangan fundamental.
Menurut Timothy, BCA merupakan cerminan stabilitas sektor perbankan nasional, memiliki tingkat kepercayaan publik yang tinggi, serta konsisten mencatat pertumbuhan berkelanjutan.
BACA JUGA: PKB Minta Prabowo Ambil Alih Saham BCA Agar Keuangan Negara Tidak Seret
Faktor-faktor tersebut yang membuatnya yakin saham BBCA layak menjadi bagian strategis dari portofolio investasinya.
"Investasi bukan hanya soal mengejar keuntungan cepat. Bagi saya, investasi merupakan tentang kesabaran dan disiplin jangka panjang," ujar Timothy, Jumat (29/8).
BACA JUGA: Gubernur Herman Deru Realiasikan Pembagian Porsi Saham 10 Persen Pengelolaan Minyak dan Gas Bumi Wilayah Kerja Rimau
Ketertarikan Timothy pada pasar modal tidak datang tiba-tiba. Sejak 14 tahun, dia sudah akrab dengan buku-buku investasi klasik karya Benjamin Graham, mentor dari Warren Buffett.
Dari bacaan tersebut, Timothy menyerap filosofi bahwa saham bukan sekadar angka di layar perdagangan, melainkan kepemilikan atas sebuah perusahaan.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Preman Saham
Prinsip itu terus dipegang pria 24 tahun tersebut selama lebih dari satu dekade berinvestasi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
