
GenPI.co - Aktivis sosial Olvah Alhamid menilai sikap pemerintah dalam merespons gelombang aksi protes rakyat tidak sejalan dengan substansi tuntutan yang disuarakan masyarakat.
Menurutnya, pemerintah gagal menangkap aspirasi publik yang telah mengorbankan waktu, tenaga, bahkan nyawa demi menyuarakan keadilan.
Olvah menilai pemerintah cenderung memandang aksi protes hanya sebagai ancaman terhadap stabilitas keamanan dan kekuasaan.
BACA JUGA: Kapuspen Sebut Tudingan TNI Jadi Provokator Demonstrasi Adalah Hoaks
Padahal, Olvah melihat demonstrasi merupakan sinyal kuat yang semestinya dijawab dengan kebijakan konkret.
"Protes rakyat seolah-olah hanya dihitung dalam bentuk rupiah, padahal ada pesan besar yang harus dibaca," ujar Olvah, Senin (8/9).
BACA JUGA: Organisasi Sayap Partai Golkar Bantah Terlibat Aksi Demontrasi di DPR RI
Olvah menyoroti tiga hal utama yang menunjukkan sikap non-responsif pemerintah kepada masyarakat.
Pertama, Olvah menyinggung peran Polri yang dinilai terlalu dominan sekaligus menjalankan peran ganda sebagai pembuat dan pelaksana kebijakan.
BACA JUGA: Wiranto Sebut Semua Tuntutan Demonstran Tak Akan Dipenuhi Prabowo Sekaligus
"Kemarahan publik terhadap Polri bukan hanya soal peristiwa terbaru, melainkan akumulasi dari ketidakprofesionalan polisi dalam melayani rakyat. Pemerintah harus segera melakukan reformasi kepolisian," tutur Olvah.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News