GenPI.co - Peneliti CENTRA Initiative Muhammad Islah menyebut masuknya militer ke ranah sipil pada rezim Presiden Prabowo Subianto saat ini menyerupai masa Orde Baru.
Islah mengatakan pada masa Orde Baru, rakyat tak punya kebebasan berpendapat. Terlebih bersikap kritis terhadap kebijakan pemerintah.
“Fungsi utama militer itu menghadapi doktrin dari luar, bukan mengurusi urusan sipil,” katanya dikutip dari JPNN, Sabtu (1/11).
BACA JUGA: GCP Tegaskan Prabowo Subianto Tak Wajib Hadir di Kongres ProJo
Hal tersebut disampaikannya saat diskusi yang digelar BEM FISIP Universitas Padjadjaran dan Koalisi Masyarakat Sipil di Jatinangor, Jumat (21/10).
Islah menyampaikan militerisasi merupakan masuknya militer ke dalam ruang sipil. Kondisi ini bisa merusak militer dan praktik yang mengarah kekerasan.
BACA JUGA: Istana Sebut Prabowo Subianto Masih Pelajari Nama Soeharto Dinobatkan Jadi Pahlawan
“Kami juga lihat saat ini keterlibatan militer di sektor bisnis, backing-an perusahaan, tambang, perkebunan, dan industri lainnya,” ujarnya.
Menurut dia, kondisi tersebut bisa membuat rakyat lebih rentan menjadi korban dari peristiwa kekerasan.
BACA JUGA: Dasco Tidak Bisa Pastikan Kehadiran Prabowo Subianto di Kongres ProJo
Sebab bisnis yang di-backing oleh militer itu hanya akan menghambat persaingan bebas dalam bidang ekonomi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News


















































