
GenPI.co - Operasi modifikasi cuaca (OMC) dilakukan di Jawa Timur dan Jawa Barat sebagai antisipasi potensi cuaca ekstrem yang berisiko menimbulkan banjir.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan OMC dilakukan setelah fenomena atmosfer yang memicu banjir besar di Bali dan Nusa Tenggara Timur (NTT) bergeser ke arah barat Indonesia.
“BNPB bersama BMKG terus memantau pergerakan gelombang atmosfer Rossby, Kelvin, dan Madden Julian Oscillation (MJO). Saat ini potensi hujan lebat lebih terkonsentrasi di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat,” kata dia, Senin (15/9).
BACA JUGA: 1.316 Titik Panas Terdeteksi, Operasi Modifikasi Cuaca Diperluas 7 Daerah di Sumsel
Abdul menjelaskan OMC di Jawa Timur dilakukan menggunakan pesawat Cessna Caravan PK-DPI dari Pangkalan Udara TNI Angkatan Laut Juanda sejak Sabtu (13/9).
OMC ini dilakukan dengan menyemai 800 kilogram NaCl dan 1.600 kilogram CaO di Kabupaten Lamongan, Bojonegoro, Tuban, hingga perairan Banyuwangi.
BACA JUGA: Antisipasi Bencana Hidrometeorologi, Pemprov Jawa Timur Lakukan Operasi Modifikasi Cuaca
Di sisi lain, OMC di Jawa Barat dipusatkan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, dengan pesawat Cessna Caravan PK-YNA.
Pihaknya menyemai menyemai 800 kilogram NaCl dan 800 kilogram CaO di atas langit Pandeglang, Banten, serta Bogor, dengan 2 sorti penerbangan pada Minggu (14/9).
BACA JUGA: BNPB Klaim Operasi Modifikasi Cuaca Efektif, Curah Hujan di Jawa Turun Drastis
Berdasarkan pantauan BMKG, OMC di Jawa Barat terindikasi mengurangi curah hujan di Jabodetabek hingga 31 persen.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News