Catatan Dahlan Iskan: Gula Semut

17 hours ago 7
 Gula Semut - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

GenPI.co - Lima pengusaha kecil anggota Hipmi Mojokerto saya minta naik panggung. Saya heran: dari lima itu hanya satu yang omzetnya menurun. Yang empat naik. Padahal, di media, selalu disebutkan ekonomi sedang lesu.

Di acara kumpul-kumpul ''Perusuh Disway'' di DIC Farm pekan lalu ada dua pengusaha yang usaha mereka juga baik-baik saja. Dua-duanyi wanita. Pekerja keras. Yang satu usaha gula kelapa semut. Satunya lagi usaha laundry merangkap sub agen jasa titipan.

Yang usaha gula semut itu sampai bisa ekspor. Ke Belanda dan Amerika. Rutin. Tiap bulan paling tidak empat kontainer. Bisa tujuh kontainer. Sudah sejak 2012.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Dua Satu

Namanyi: Setya Widiastuti. Dipanggil Tuti. Dia asli Banyumas. Alumni Unsoed Purwokerto. Tuti berbisnis sekalian kerja sosial: membina petani kelapa di Banyumas. Sekarang dia sudah membina 1.752 petani kelapa. Masing-masing punya sekitar 40 pohon kelapa.

Yang istimewa, semua kelapa binaan Tuti organik. Betapa sulit membina petani untuk mau masuk ke pertanian organik. Lalu secara konsisten mempertahankannya sudah lebih 15 tahun. Tuti bisa. Berhasil.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Otot Kuat

Awalnya Tuti harus turun sendiri mendatangi para petani pemilik pohon kelapa. Sebagai mantan aktivis NGO di bidang pertanian, Tuti ingin berbuat lebih konkret. Dia pamit baik-baik ke organisasi NGO itu. Untuk mulai bisnis. Toh tujuannya sama: memberdayakan petani.

Di NGO itu setidaknya Tuti punya jaringan luas. Salah satunya: jaringan pasar gula kelapa di luar negeri. Tapi gulanya harus organik.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Empati Wanita

Tuti membina petani dari nol. Termasuk bagaimana membuat gula semut. Yakni gula kelapa yang dibuat seperti tepung, tapi agak kasar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Read Entire Article
Kuliner | Cerita | | |