GenPI.co - Sebanyak 525 unit hunian sementara dibutuhkan korban terdampak banjir di Agam Sumatra Barat akibat rumah mereka rusak berat.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam Rahmat Lasmono mengatakan kebutuhan 525 unit hunian sementara ini sesuai pendataan di 16 kecamatan.
"Dari pendataan, kami membutuhkan 525 unit hunian sementara untuk korban banjir bandang, banjir, dan tanah longsor tersebar di tujuh kecamatan," kata dia, Sabtu (13/12).
BACA JUGA: Korban Meninggal di Agam 190 Orang 72 Warga Masih Hilang, Kerugian Rp682 Miliar
Rahmat menjelaskan rinciannya adalah di Kecamatan Palembayan sebanyak 281 unit tersebar di Nagari atau Desa Salareh Aia 143 unit, Salareh Aia Timur 83 unit, Tigo Koto Silungkang 38 unit, Salareh Aia Barat dua unit, Sipinang 3 unit, Ampek Koto Palembayan 12 unit, dan Baringin 1 unit.
Selanjutnya di Kecamatan Ampek Koto 46 unit tersebar di Nagari Balingka 8 unit, Koto Tuo 2 unit, Sungai Landia 33 unit, dan Koto Panjang 3 unit.
BACA JUGA: 67 Korban Banjir Bandang Agam Masih Hilang, Cuaca Jadi Ancaman
Lalu di Kecamatan Malalak 51 unit tersebar di Nagari Malalak Timur 47 unit, Malalak Utara 2 unit, dan Malalak Barat 2 unit.
Sedangkan Kecamatan Matur 23 unit tersebar di Nagari Panta Pauh 16 unit dan Matua Mudiak 7 unit.
BACA JUGA: Kerugian Bencana di Agam Capai Rp517 Miliar, 1.059 Rumah dan Ratusan Sekolah Rusak
Untuk di Kecamatan Palupuh 53 unit tersebar di Nagari Pasia Laweh 38 unit dan Pagadih 15 unit.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News


















































