
GenPI.co - Pesantren di Kediri Jawa Timur menuntut Trans7 meminta maaf secara langsung terkait program Xpose Uncesored tentang pesantren yang dinilai membuat sakit hati para ulama dan santri.
Pengasuh Pondok Pesantren Roudhotul Ibaad, Dusun Kaliawen Timur, Desa Ngino, Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri, KH Basori Alwi mengatakan pihaknya menyesalkan tayangan program Trans7 yang membuat sakit hati ulama dan santri ini.
"Seharusnya sudah ada rencana dari Trans7 ke pengasuh (PP Lirboyo Kediri). Jadi, kami mohon maaf karena tayangan itu membuat sakit hati," kata dia, dikutip Rabu (15/10).
BACA JUGA: Langgar Etika Penyiaran, KPI Hentikan Sementara Program Xpose Uncensored Trans7
KH Basori mengaku sudah membicarakan hal ini dengan para pengasuh pesantren di Kediri.
"Kami prihatin dengan berita tersebut. Yang ditulis dan narasi yang dibicarakan santri itu bahasa jawanya santri loro ati (santri sakit hati), karena menurut kami ini bukan lagi masalah sepele, tetapi marwah santri juga tergantung pada kemuliaan kiai," papar dia.
BACA JUGA: KPI Nilai Tayangan Trans7 Soal Pesantren Langgar Nilai Luhur Penyiaran
Basori menjelaskan pesantren adalah tempat pendidikan yang mandiri dari dulu.
Menurut dia, pesantren merupakan tempat untuk mendidik adab dan akhlak.
BACA JUGA: Tayangan Trans7 Lecehkan Pesantren dan Tokoh NU, PBNU Siapkan Langkah Hukum
Dia mengungkapkan apabila ada nominal untuk kiai itu tidak sebanding dengan ilmu yang telah mereka diberikan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News