
GenPI.co - Pelatih asal Korea Selatan Shin Tae Yong merasa diremehkan terkait pengalamannya melatih Timnas Indonesia.
"Orang-orang meremehkan pengalaman saya di Indonesia. Namun, bagaimana mungkin tim peringkat 127 FIFA bisa mengalahkan Arab Saudi atau menahan imbang Australia? Itu bukan kebetulan," ucap Shin Tae Yong dikutip dari KBS, Selasa (14/10).
Pernyataan itu terlontar seusai Shin Tae Yong diberhentikan dari jabatannya sebagai pelatih Ulsan HD yang berlangsung selama dua bulan.
BACA JUGA: Dipecat Ulsan HD, Shin Tae Yong: Tantangannya Sangat Berat
Pada 10 pertandingan bersama Ulsan HD, Shin Tae Yong hanya meraih dua kemenangan, empat hasil imbang, dan empat kekalahan.
Selain karena performa buruk tim, pemecatan Shin Tae Yong juga disebut dipicu oleh gaya komunikasinya di ruang ganti.
BACA JUGA: Komunikasi Kuno Jadi Alasan Ulsan HD Pecat Shin Tae Yong
Sejumlah laporan di media Korea menyebut Shin Tae Yong bersikap keras, bahkan melakukan tindakan kekerasan verbal dan fisik terhadap pemain.
Namun, pelatih 54 tahun itu membantah keras tuduhan tersebut. Shin Tae Yong mengaku tidak pernah melakukan kekerasan, baik di Ulsan HD maupun selama menukangi Timnas Indonesia.
BACA JUGA: Pelatih Laos: Timnas Indonesia U-23 Era Shin Tae Yong Lebih Kuat daripada Vanenburg
"Filosofi sepak bola saya sederhana, tidak boleh menyumpahi atau melukai pemain. Gaya kepemimpinan saya seperti seorang abang. Di Indonesia, saya sering bercanda dan jahil dengan pemain, meskipun tidak selalu mengerti bahasa mereka. Dari situ hubungan kami justru menjadi dekat," ujarnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News