
GenPI.co - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta mendesak Trans7 menayangkan permohonan maaf selama 7 hari di waktu tayang prime time.
Hal ini sebagai buntut ditayangkannya program Xpose Uncensored terkait pesantren yang menimbulkan polemik di masyarakat.
"Kami mendesak Trans7 menayangkan permohonan maaf selama 7 hari di waktu prime time," kata Katib Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta KH Lukman Hakim Hamid, Rabu (15/10).
BACA JUGA: Langgar Etika Penyiaran, KPI Hentikan Sementara Program Xpose Uncensored Trans7
Lukman menyebut tayangan berisi pengasuh dan Pondok Pesantren Lirboyo dalam program Xpose Uncensored Trans7 pada Senin (13/10) sudah melukai seluruh pesantren di Indonesia.
Tayangan tersebut bukan hanya merugikan dan mencederai Keluarga Besar Pondok Pesantren Lirboyo.
BACA JUGA: KPI Nilai Tayangan Trans7 Soal Pesantren Langgar Nilai Luhur Penyiaran
Dia mengungkapkan permintaan maaf dari Trans7 tak cukup sehingga harus ditempuh proses hukum dengan bukti-bukti yang ada.
Maka dari itu, PWNU DKI Jakarta meminta pimpinan CT Corp dan jajaran Direksi Trans7 bertanggung jawab.
BACA JUGA: Tayangan Trans7 Lecehkan Pesantren dan Tokoh NU, PBNU Siapkan Langkah Hukum
"Mereka bertanggung jawab kepada umat dengan cara meminta maaf, mengklarifikasi dan melakukan pembenahan dalam produksi tayangan atau pemberitaan," tegas dia.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News