
GenPI.co - Direktur Lingkar Madani (LIMA) Ray Rangkuti menilai adanya perbedaan antara kebijakan dengan pelaksanaan di lapangan dalam satu tahun Prabowo Subianto menjadi Presiden RI.
Ray mengatakan Prabowo Subianto dalam satu tahun ini terus bagi-bagi jabatan di tengah pemerintah menerapkan kebijakan efisiensi.
“Di tengah slogan efisiensi, jabatan terus dibagi-bagi. Ini jelas bertentangan dengan prinsip efisiensi serta efektivitas,” katanya dikutip dari JPNN, Rabu (15/10).
BACA JUGA: 1 Tahun Pemerintahan Prabowo Subianto, Hanya Didominasi Kesemrawutan
Dia menyampaikan pertentangan antara kebijakan dengan praktik di lapangan tersebut semisal saja saat transfer ke daerah (TKD) yang dipotong dan pusat terus melantik pejabat.
“Daerah sendiri kekurangan uang. Uang dibagi-bagi untuk pejabat baru. Setahun ini pejabat dimanja,” ujarnya.
BACA JUGA: Zulhas Sebut PAN 15 Tahun Bersama Prabowo, Kekalahan Pileg di Jateng Diungkit
Ray juga menyinggung terkait lambatnya wakil menteri di kabinet untuk diberhentikan sebagai komisaris di BUMN, seusai adanya putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
MK diketahui sudah memutuskan melarang wakil menteri rangkap jabatan sebagai Komisaris di BUMN.
BACA JUGA: Prabowo Subianto Tanggung Beban Politik Jokowi, Pembangunan IKN Disinggung
“Sudah jelas dilarang MK, tapi tetap dibiarkan. Mungkin menunggu sampai dua tahun ke depan. Menunggu semakin banyak uang BUMN kesedot untuk biaya pejabat,” ujarnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News