Komunitas Broken but Unbroken Buka Ruang Dialog untuk Penyintas Kekerasan

4 days ago 20
Komunitas Broken but Unbroken Buka Ruang Dialog untuk Penyintas Kekerasan - GenPI.co
Komunitas Broken but Unbroken menggelar acara bertajuk Jakarta Anti-Violence Forum 2025 untuk membuka ruang dialog, berbagi pengetahuan. Foto: Komunitas Broken but Unbroken

GenPI.co - Komunitas Broken but Unbroken menggelar acara bertajuk Jakarta Anti-Violence Forum 2025 untuk membuka ruang dialog, berbagi pengetahuan, dan memperkuat kapasitas masyarakat dalam menangani kekerasan. 

Acara itu diprakarsai Kartika Soeminar, pebisnis wanita yang aktif mengedukasi masyarakat tentang narcissistic personality disorder (NPD) melalui media sosial. 

Kartika membangun Komunitas Broken but Unbroken yang saat ini memiliki lebih dari 50 ribu pengikut dengan tujuan memberikan ruang aman secara virtual kepada penyintas kekerasan.

BACA JUGA:  Srikandi PLN UIP JBT Salurkan Bantuan untuk Perempuan Penyintas Kekerasan

“Bikin forum ini lebih sebagai media untuk bisa bertukar cerita secara aman dan intimate,” kata Kartika di Aula PDS HB Jassin, Taman Ismail Marzuki-Perpustakaan Cikini, Jakarta, Minggu (18/5).

Kartika menjelaskan core yang akan dibangun ke depan ialah menjadikan Komunitas Broken but Unbroken sebagai ruang aman.

BACA JUGA:  Cegah Kekerasan Seksual, RSA UGM Terapkan Sistem Pengawasan Ketat

“Jadi, siapa pun bisa saling bercerita satu sama lain tanpa ada ketakutan,” ujar Kartika.

Psikolog Klinis Maria MT Fernandez menjelaskan penyintas kekerasan pada umumnya akan menunjukkan beberapa gejala.

BACA JUGA:  Belum Laporkan Prof EM ke Polisi Soal Kekerasan Seksual, UGM: Hak Korban

Di antaranya ialah kondisi emosi-emosi negatif yang memenuhi isi hati dan perasaan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Read Entire Article
Kuliner | Cerita | | |