
GenPI.co - KELUAR dari bandara Makelle, saya tolah-toleh: yang mana yang menjemput saya. Semuanya hitam. Semuanya keriting. Semuanya seperti belum mandi selama tiga hari.
Saya juga hitam. Juga belum mandi. Hanya saja tidak keriting. Justru sudah mulai botak.
Tempat kedatangan di bandara internasional ini tidak punya teras. Apalagi anjungan.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Solek Clepoatra
Begitu keluar dari pengambilan bagasi langsung hamparan aspal. Saya tidak punya bagasi. Dari atas aspal itulah mata saya jelalatan.
--
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Sesal Kabur
Matahari pagi menyala terang. Udara sangat sejuk: 20 derajat. Tapi kering. Bikin kulit meriang. Bersisik. Lupa pula bawa VCO. Bibir ikut kering. Terancam pecah-pecah. Saya bukan tipe pria salon: tidak pernah membawa lotion pelembab kulit.
--
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Juara Inul
Seorang lelaki muda mendekat. Usia sekitar 35 tahun. Rambutnya tingtal --keriting total. Dibiarkan memanjang hampir sebahu. Pakai kaus warna gelap. Kekar. Ada tatto besar di lengannya. Giginya putih. Gigi yang kuat. Matanya cendekia. Dahinya agak lebar.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News