
GenPI.co - Masyarakat dan pihak di luar tim SAR gabungan diminta mengosongkan area reruntuhan bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur.
Kepala Basarnas Mohammad Syafii mengatakan hal ini untuk menjaga konsentrasi dan efektivitas operasi penyelamatan.
“Bukan berarti kami tidak ingin masyarakat atau media melihat langsung, tetapi karena kami sedang menggunakan teknologi pendeteksi korban hidup, maka area harus clear agar alat dapat bekerja optimal,” kata dia, dikutip Kamis (2/10).
BACA JUGA: Basarnas Suplai Oksigen dan Infus untuk Korban Ponpes Al Khoziny Berstatus Merah
Syafii menjelaskan penanganan operasi SAR dilakukan dengan metode khusus.
Cara ini dilakukan karena struktur bangunan Ponpes Al Khoziny yang runtuh berbentuk pancake collapse.
BACA JUGA: SAR Temukan 15 Titik Korban di Reruntuhan Ponpes Al Khoziny, 7 Orang Masih Responsif
Artinya, ada tumpukan material beton yang saling menindih.
Dalam operasi SAR gabungan ini, pihaknya mengerahkan 379 personel dari 65 instansi.
BACA JUGA: 26 Santri Korban Ambruknya Ponpes Al Khoziny Masih Dirawat, Operasi SAR Berlanjut
Di sisi lain, Basarnas menggunakan drone thermal, detektor suhu tubuh, dan sistem pencarian berbasis teknologi, untuk mendeteksi korban.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News