
GenPI.co - Paus Fransiskus, pemimpin umat Katolik pertama yang berasal dari Amerika Latin, wafat di usia 88 tahun, Senin (21/4).
Dilansir AP News, ketika seorang Paus meninggal, sebuah ritual berusia berabad-abad dimulai.
Para kardinal yang merupakan pemilih calon pengganti Paus, bersumpah secara suci untuk memilih pemimpin baru umat Katolik.
BACA JUGA: Tutup Kedutaan Besar di Sudan Selatan, Jerman Singgung Perang Saudara
Mereka menghitung surat suara yang telah ditusuk dengan jarum dan benang, kemudian membakarnya untuk menghasilkan asap putih atau hitam.
Asap putih menandakan pemilihan Paus baru yang terpilih, sementara asap hitam menunjukkan pemilihan belum selesai.
BACA JUGA: Sudan Selatan di Ambang Perang Saudara, Utusan PBB: Situasinya Mengerikan
Proses pemilihan ini dijalankan dengan kerahasiaan yang ketat.
Para kardinal dilarang berkomunikasi dengan dunia luar mengenai pemungutan suara yang berlangsung di dalam Kapel Sistina.
BACA JUGA: Ancaman Perang di Eropa, Sekjen NATO Ajak Anggota Tingkatkan Anggaran Pertahanan
Setelah Paus meninggal, sang camerlengo (bendahara) akan mengesahkan kematian tersebut dan menyegel apartemen kepausan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News