GenPI.co - Kondisi pasar crypto yang sempat terpuruk akibat kebijakan tarif Trump yang membuat ekonomi global bergejolak.
Akibatnya banyak investor yang melepas aset berisiko seperti cryptocurrency sehingga menambah tekanan jual.
Meski demikian, harga btc to idr memperlihatkan tren positif, meski hingga saat ini masih tertahan di harga US$ 85 ribuan yang sebelumnya Bitcoin sempat terpuruk cukup dalam hingga US$74 ribu dan membuat banyak trader dan investor khawatir.
BACA JUGA: Punya Bisnis Baru, Donald Trump Ingin Jadikan AS sebagai Ibu Kota Kripto di Dunia
Begitu juga dengan eth to idr yang banyak membuat investor dan trader khawatir. Meski demikian beberapa analis memperkirakan ETH akan bisa merangkak karena adanya aktivitas stablecoin yang semakin meningkat.
Dengan semakin meningkatnya penerapan keuangan terdesentralisasi (DeFi) dan efisiensi biaya dari jaringan Layer-2, perhatian kembali tertuju kepada Ethereum sebagai kandidat utama untuk reli berikutnya.
BACA JUGA: Dapat Lisensi Penuh dari Bappebti, Pluang Jadi Exchanger Kripto Pertama di Indonesia
Lonjakan Aktivitas Stablecoin Dorong Kenaikan Harga ETH
Stablecoin kini berperan penting dalam ekosistem blockchain, terutama sebagai basis utama untuk berbagai layanan keuangan terdesentralisasi (DeFi), dan hal ini memberikan dampak terhadap fluktuasi harga Ethereum.
BACA JUGA: 4 Cara Tipu-tipu Penjahat di Dunia Maya untuk Mencuri Kripto
Sebagai tempat bagi ratusan aplikasi DeFi, ETH kini menjadi pusat pertumbuhan stablecoin. Menurut data dari Cryptorank, dalam sebulan terakhir, volumenya mengalami peningkatan yang sangat signifikan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
