GenPI.co - Kejaksaan Agung (Kejagung) membantah keterlibatan Menteri BUMN Erick Thohir dan pemilik PT Adaro Garibaldi Boy Thohir dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada tahun 2018—2023.
Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Harli Siregar mengatakan tidak ada catatan keterlibatan keduanya dalam kasus korupsi di Pertamina.
Jawaban Kejagung ini merespons video di media sosial yang menyebut ada keterlibatan Erick dan Boy Thohir.
BACA JUGA: Pastikan Kualitas BBM, Pertamina Libatkan Pihak Independen untuk Uji Kualitas
Dalam video tersebut, Kejagung dinarasikan berhasil mengumpulkan bukti catatan keuangan dan dokumen lain yang berkaitan dengan Erick Thohir dan Boy Thohir serta tokoh lain dalam kasus korupsi di Pertamina ini.
“Saya sudah tanya penyidik, tidak ada catatan yang ditemukan bernarasi seperti itu. Seharusnya dicari juga sumbernya dari mana,” kata Harli, dikutip Kamis (6/3).
BACA JUGA: Kejagung Periksa Dirut PT Kilang Pertamina Internasional, Termasuk 7 Tersangka Korupsi Tata Kelola Minyak Mentah
Seperti diketahui, penyidik pada Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) menyelidiki kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) tahun 2018–2023.
Dalam kasus ini, Kejagung menggeledah beberapa tempat, di antaranya dua rumah pengusaha Muhammad Riza Chalid, gedung PT Orbit Terminal Merak (OTM) di Cilegon, dan terminal bahan bakar minyak (TBBM) PT Pertamina Patra Niaga di Cilegon.
BACA JUGA: Kasus Minyak Mentah, Kantor TBBM PT Pertamina Patra Niaga Digeledah
Penyidik juga menyita sejumlah dokumen dan barang bukti elektronik ponsel dan CCTV.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
