GenPI.co - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tidak akan dipakai untuk membayar utang proyek kereta cepat Whoosh.
Meneku meminta penyelesaian pembiayaan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung ini dilakukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).
"Kalau ini kan dibuat Danantara kan ya, kalau dibuat Danantara kan mereka sudah punya manajemen sendiri, sudah punya dividen sendiri yang rata-rata setahun bisa Rp80 triliun atau lebih," kata Purbaya, dikutip Sabtu (11/10).
BACA JUGA: DPR RI Desak Pemerintah Cari Solusi Beban Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh
Menkeu menjelaskan pemerintah tidak ingin seluruh beban proyek infrastruktur ditanggung negara.
"Karena kalau enggak ya semuanya kami lagi, termasuk dividennya. Jadi ini kan mau dipisahin swasta sama government," tegas dia.
BACA JUGA: H-1 Hari Raya Idul Adha, Tiket Whoosh Keberangkatan dari Halim Ludes Terjual
Chief Operating Officer (COO) Danantara Dony Oskaria sempat membeberkan 2 skema untuk merampungkan masalah kereta cepat Jakarta Bandung ini.
Pertama, mengambilalih infrastruktur dan kedua, menyuntikkan dana tambahan.
BACA JUGA: 97 Ribu Penumpang Gunakan Whoosh Selama Long Weekend
"Apakah kemudian kami tambahkan equity yang pertama atau kemudian memang ini kami serahkan infrastrukturnya sebagaimana industri kereta api yang lain, infrastrukturnya itu milik pemerintah. Nah ini dua opsi ini yang kita coba tawarkan," tutur dia.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News















































