GenPI.co - Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung menghadapi tantangan besar dalam kebijakan luar negeri hanya dua bulan setelah menjabat.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah mendorong redefinisi tatanan global pascaperang, terutama dalam perdagangan, keamanan, dan aliansi.
Dilansir AP News, Senin (25/8), hal itu menuntut sekutu-sekutunya, termasuk Korea Selatan dan Jepang, untuk beradaptasi.
BACA JUGA: Korea Utara Kirim Ribuan Tentara Bantu Rusia, Putin: Mereka Pahlawan
Trump memperlakukan hubungan luar negeri secara transaksional, menggabungkan isu ekonomi dan keamanan.
Trump diperkirakan akan menekan Seoul dan Tokyo untuk membayar lebih mahal penempatan pasukan AS, meningkatkan anggaran pertahanan, serta memberikan komitmen investasi yang lebih besar di AS.
BACA JUGA: Kecam Latihan Militer AS-Korea Selatan, Kim Jong Un Perintahkan Perluasan Nuklir
Profesor Ban Kil-joo menyarankan ketiganya (AS, Jepang, Korea Selatan) menjajaki skema trilateral untuk proyek-proyek energi dan keamanan.
Selain tekanan dari AS, Seoul dan Tokyo juga menghadapi ketegangan dengan China, mitra dagang utama sekaligus pesaing geopolitik AS.
BACA JUGA: Korea Selatan dan Jepang Sepakat Tinggalkan Sejarah Kelam, Bangun Masa Depan Bersama
Belum lagi ancaman nuklir dari Korea Utara dan kerja samanya dengan Rusia.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
