
GenPI.co - Anda sudah bisa operasi jantung di Kupang, NTT. Juga bisa pilih di Tarakan, Kaltara.
Kemustahilan itu sudah jadi kenyataan. Tiga bulan terakhir sudah tiga orang operasi jantung di Kupang. Lima orang di Tarakan.
Anda sudah tahu: di Kupang kini sudah ada rumah sakit ”bintang empat”. Besar. Mewah. Lengkap. Milik pemerintah pusat: rumah sakit Vertikal (RSV) Ben Mboi.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Setahun Sekali
Di Tarakan, RS-nya milik daerah: RSUD dr Yusuf SK. Tapi pemerintah pusat membantu peralatan jantung dan bedahnya.
Ben Mboi, Anda sudah tahu: gubernur NTT yang legendaris di masa awal pembangunan Indonesia. Kesayangan Presiden Soeharto.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Ketinggalan Malas
Sedang Yusuf SK saya bersahabat baik saat dokter itu masih hidup: wali kota Tarakan yang membangunkan kota itu dari tidurnya. Perannya mirip dengan bupati Azwar Anas untuk Banyuwangi.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memang membangun empat RS Vertikal: Surabaya, Kupang, Makassar dan Jayapura. Di masa Covid-19 pemerintah pusat memang mengalami kesulitan di banyak daerah: tidak punya rumah sakit yang bisa dikendalikan pusat. Pusat sering merasa ”makan hati” tidak bisa melaksanakan keinginannya di daerah --kalah dengan ego kepala daerah.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Keajaiban KDM
Di samping membangun empat RSV itu Menkes juga membeli 146 mesin cath lab untuk jantung. Disebarkan ke berbagai rumah sakit milik daerah.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News