GenPI.co - Biaya haji khusus terkait kasus dugaan korupsi haji di Kementerian Agama 2023-2024 mencapai Rp300 juta, sementara haji furoda mencapai Rp1 miliar.
Pelaksana Tugas Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu mengatakan biaya haji khusus yang harus dibayarkan calon jemaah haji di atas Rp100 juta.
“Informasi yang kami terima itu yang haji khusus di atas Rp100 jutaan, atau hingga 200-300 juta gitu ya. Bahkan, ada yang haji furoda, itu hampir menyentuh angka Rp1 miliar per kuota atau per orang,” kata dia, dikutip Selasa (26/8).
BACA JUGA: Menag Serahkan Sepenuhnya Kasus Korupsi Haji ke KPK, Janji Bersih-Bersih Kemenag
Asep menjelaskan biaya haji untuk para jemaah dalam kasus ini tidak bisa dipukul rata.
Hal ini termasuk biaya yang disetorkan ke oknum di Kemenag untuk mendapatkan kuota haji tambahan.
BACA JUGA: 2 Asosiasi Travel Haji Atur Pembagian Kuota Tambahan di Kemenag, KPK: Tidak Merata
“Jadi, untuk masing-masing orang enggak bisa dipukul rata. Ini beda-beda. Tergantung dari kemampuan karena tidak pernah dipatok,” papar dia.
Di sisi lain, Asep mengungkapkan ada pula biaya sebesar 2.600 sampai dengan 7.000 dolar Amerika Serikat.
BACA JUGA: Travel Haji Diduga Setor hingga USD 7.000 Demi Dapat Kuota Haji Khusus
Ini merupakan selisih harga atau biaya komitmen yang disetor agensi perjalanan haji kepada oknum di Kemenag dalam kasus dugaan korupsi kuota haji ini.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
