
GenPI.co - Para korban ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny Sidoarjo berstatus merah yang masih terjebak di reruntuhan menjadi prioritas.
Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii mengatakan pihaknya menyuplain vital berupa oksigen, makanan, minuman hingga infus terhadap korban.
"Saat tim dapat mencapai korban, melalui celah-celah di bawah reruntuhan yang tersedia, selama mendapatkan suplai makan minum serta infus, maka memungkinkan korban dapat bertahan lebih lama," kata Syafii, Rabu (1/10).
BACA JUGA: 38 Santri Diduga Masih Tertimbun Reruntuhan Ponpes Al Khoziny, 1 Orang Tewas
Syafii menjelaskan para korban yang berstatus kesadaran merah memungkinkan untuk bertahan lebih dari batas waktu krusial 72 jam.
Mereka mampu bertahan lebih dari 72 jam didukung dengan pasokan suplai oksigen, makan minum, infus, vitamin serta obat-obatan.
BACA JUGA: Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk Seusai Pengecoran, Diduga Struktur Tak Kuat
Syafii menegaskan dalam prinsip Basarnas dan visi SAR setiap nyawa korban yang dapat diselamatkan adalah aset yang tak ternilai harganya.
"Apalagi yang menjadi korban kali ini merupakan anak-anak yang berpotensi membawa negara menjadi lebih baik di masa depan, maka kami akan terus memprioritaskan upaya penyelamatan korban" papar Syafii.
BACA JUGA: Fondasi Diduga Tak Kuat, Bangunan Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo Runtuh Saat Santri Salat
Dalam evakuasi para korban ini, sebanyak 379 personel dari 65 instansi diturunkan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News