
GenPI.co - Para aktivis iklim, LSM, dan anggota parlemen federal kembali mendesak pemerintah Australia untuk mengambil langkah berani dalam mengurangi emisi karbon.
Dilansir Australian Associated Press, Senin (22/9), hal itu menyusul rilis Penilaian Risiko Iklim Nasional yang telah lama dinanti.
Laporan itu memuat prediksi mencemaskan terkait kematian akibat gelombang panas, kerusakan ekosistem, dan hilangnya properti pesisir akibat naiknya permukaan air laut.
BACA JUGA: Bank Dunia: India Butuh Investasi Jumbo untuk Bangun Kota Tangguh Iklim pada 2050
Laporan tersebut mengungkap bahwa suhu global bisa naik hingga 3 derajat Celcius. Apa dampaknya?
Kematian akibat panas di Sydney bisa meningkat hingga 450%, menjadikan gelombang panas tetap sebagai bahaya alam paling mematikan.
BACA JUGA: Pebisnis Inggris Tunda Aksi Iklim, Ragukan Komitmen Pemerintah terhadap Nol Emisi
Sebanyak 1,5 juta warga Australia diprediksi akan berada dalam risiko tinggi akibat bencana seperti siklon, banjir, dan erosi pada 2050, seiring dengan padatnya populasi pesisir.
Setengah dari spesies tanaman asli di berbagai wilayah kemungkinan akan mengalami perubahan signifikan.
BACA JUGA: China Alami Musim Panas Terparah dalam Sejarah, Dampak Perubahan Iklim Makin Nyata
Suhu global saat ini telah meningkat sebesar 1,3 derajat Celcius dibandingkan era pra-industri dan diperkirakan bisa mencapai 2,7 derajat Celcius pada akhir abad ini jika kebijakan iklim tidak diperketat.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News