
GenPI.co - Perselisihan antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah menjadi keuntungan besar bagi Rusia.
Dilansir AP News, Rusia dengan cepat menganggap pertemuan itu sebagai bukti keengganan Zelensky untuk berunding guna mengakhiri konflik selama tiga tahun.
"Apa yang terjadi di Gedung Putih pada hari Jumat tentu saja menunjukkan betapa sulitnya mencapai penyelesaian Ukraina," kata juru bicara Rusia Dmitry Peskov, Selasa (4/3).
BACA JUGA: Pacaran dengan Model Belarusia, Billy Syahputra Sudah Dapat Restu Orang Tua
Peskov menyebut Zelenskyy tidak menginginkan perdamaian.
"Ukraina ingin perang terus berlanjut," ujar Peskov.
BACA JUGA: Persis Solo Targetkan Kemenangan Krusial di Derbi Jateng Kontra PSIS Semarang
Dia mengatakan perseteruan itu telah membuktikan pernyataan Presiden Vladimir Putin tentang penolakan Ukraina untuk mengadakan perundingan damai.
Putin telah menyatakan keterbukaannya untuk perdamaian, tetapi menuntut agar Ukraina tidak bergabung dengan NATO dan menarik pasukannya dari empat wilayah.
BACA JUGA: Laga Everton vs Liverpool Sangat Krusial untuk Perebutan Gelar Juara
"Presiden Putin benar ketika mengatakan meski pihak Rusia terbuka terhadap proses negosiasi, niat baik ini berbenturan dengan keengganan Ukraina," kata Peskov.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News