
GenPI.co - Pakar Politik Prof Asrinaldi menyebut penyelenggara pemilu harus antisipasi politik uang menjelang pemungutan suara ulang (PSU) yang digelar setelah Lebaran.
Guru Besar Ilmu Politik Universitas Andalas itu mengatakan perlu langkah antisipasi terkait fenomena politik uang ini. Sebab sering menjadi strategi untuk meraih suara.
“Saya pikir harus diantisipasi pengelenggara pemilu. Karena kondisi ekonomi yang sulit seperti ini,” katanya dikutip dari Antara, Rabu (5/3).
BACA JUGA: KPU RI Pastikan Tak Ada Rekrutmen Ulang Panitia PSU Pilkada di 24 Daerah
Dia menilai politik uang terutama dalam bentuk sembako ini cukup rawan dalam PSU, terlebih kampanye para calon kepala daerah dan wakilnya dibatasi.
“Strategi sembako politik uang itu menjadi piliran rasional para calon, supaya bisa menaikkan suara. Apalagi kampanye mereka dibatas,” ujarnya.
BACA JUGA: Mayoritas PSU Pilkada 2024 Digelar Setelah Idulfitri 2025, KPU: Sesuai Putusan MK
Asrinaldi menyampaikan peluang terjadinya politik uang ini juga tinggi ketika PSU digelar setelah Lebaran.
“Setelah Lebaran, tidak ada jaminan juga tak menerima bantuan. Bagaimana pun juga, kehidupan warga memang sulit hari ini,” ucapnya.
BACA JUGA: PSU Pilkada 2024 Jelang Lebaran, Politikus PKB: Sebaiknya Ditunda
Sejumlah daerah diketahui menggelar PSU Pilkada 2024 setelah Lebaran 2025 atau April mendatang.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News