
GenPI.co - Film Waktu Maghrib 2 menawarkan pesan moral yang sangat sederhana kepada para calon penonton.
Sidharta Tata selaku sutradara mengatakan maghrib merupakan masa peralihan dari terang ke gelap.
“Memang waktunya orang-orang sejenak beristirahat dan beribadah," papar Tata, Rabu (21/5).
BACA JUGA: Valencia Ambil Langkah Hukum Terkait Film Dokumenter Vinicius Jr di Netflix
Tata berharap masyarakat tidak melakukan perbuatan negatif pada saat peralihan dari terang ke gelap.
“Jangan melakukan hal-hal yang buruk yang membuat nanti bisa ada konsekuensinya,” ucap Tata.
BACA JUGA: Perankan Wanita Hamil di Film Gundik, Ratu Sofya Kesulitan Berlari
Teror yang terjadi dalam film Waktu Maghrib 2 tidak hanya disebabkan makhluk halus, tetapi juga konsekuensi dari tindakan karakter-karakternya yang melanggar nilai-nilai dan norma yang berlaku di masyarakat.
Tata mengatakan sekuel film Waktu Maghrib 2 juga akan menghadirkan visualisasi sosok gaib, seperti ummu sibyan.
BACA JUGA: Review Film Indonesia: Mungkin Kita Perlu Waktu Ungkap Orang Tua Narsistik Picu Luka Anak
Visualisasi sosok gaib itu tidak berdasarkan pengalaman nyata, tetapi auditif cerita di tengah masyarakat.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News