
GenPI.co - Presiden Direktur PSBS Biak, Eveline Sanita Injaya, mundur dari jabatannya karena adanya dualisme kepemimpinan di tim.
Eveline menyebut konflik internal ini yang menjadi dasar pengunduran dirinya.
“Belakangan ini terjadi kegaduhan di internal manajemen. Seperti ada dua manajemen di dalam satu klub. Saya tidak bisa mengambil keputusan secara leluasa,” kata Eveline, dikutip Kamis (15/5).
BACA JUGA: Kalah Telak dari Persik, Arema FC Ingin Ngotot Lawan PSBS dan Semen Padang
Eveline menjelaskan permasalahan semakin rumit saat pemilik saham mayoritas sempat menghentikan dukungan dana operasional selama 3 bulan terakhir.
Hal inilah yang menyebabkan keterlambatan pembayaran gaji pemain dan tunggakan ke vendor.
BACA JUGA: Bermarkas di Stadion Lukas Enembe, Presiden PSBS Biak: Sesuai Janji Kami
“Pemain-pemain juga sudah banyak yang menyampaikan keluhan langsung kepada saya. Setelah pemilik saham kembali membantu, kami baru bisa menyelesaikan dua laga terakhir musim ini,” papar dia.
Di sisi lain, upaya untuk menyelesaikan konflik melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) juga gagal.
BACA JUGA: Misi Balas Dendam, Bali United Siap Tumbangkan PSBS Biak di Kandang
RUPS yang dijadwalkan pada 14 Mei di Biak dibatalkan salah satu pemegang saham minoritas.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News