
GenPI.co - Utusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Julie Bishop mengatakan Myanmar sedang menuju kehancuran jika kekerasan tidak segera dihentikan, Rabu (11/6).
Dilansir AP News, Bishop menyampaikan keprihatinan mendalam bahwa kekerasan masih terus terjadi, bahkan setelah gempa bumi dahsyat pada akhir Maret lalu.
Bencana tersebut menewaskan lebih dari 3.000 orang dan melukai ribuan lainnya.
BACA JUGA: Fakta Serda Satria Ikut Operasi Militer Rusia, Dipecat dan Dipenjara TNI AL
Menurut Bishop, gencatan senjata yang sempat diumumkan beberapa pihak tidak dipatuhi secara luas.
Hal itu memperparah situasi dan menciptakan "krisis dalam krisis" di mana masyarakat Myanmar kini menghadapi dampak gabungan dari konflik bersenjata dan kerusakan akibat gempa.
BACA JUGA: Langgar Jam Malam, Siswa Jabar Siap-Siap Masuk Barak Militer & Dapat Surat Peringatan
"Bentrokan bersenjata menjadi penghalang utama untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan," ujar Bishop.
Dia menilai aliran senjata yang terus masuk menumbuhkan ilusi bahwa penyelesaian militer masih mungkin dilakukan.
BACA JUGA: Dedi Mulyadi Bakal Kirim Orang Dewasa ke Barak, Dididik Semi Militer
Konflik bersenjata di Myanmar meningkat sejak kudeta militer pada Februari 2021.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News