
GenPI.co - Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyebut istilah ‘massal’ pada kasus perkosaan dalam Tragedi Mei 1998 harus dibuktikan dengan akurat.
“Saya ingin menggarisbawahi, permasalahan masa lalu itu kami harus penuh kehati-hatian terkait data dan bukti,” katanya dikutip dari Antara, Selasa (17/6).
Hal itu dikatakannya di sela acara peresmian Bali Indah Cultural Park yang digelar di Strzelinko, Kota Slupsk, Polandia.
BACA JUGA: Kontroversi Pernyataan Fadli Zon, Sejarah juga Akan Ditulis Ulang PDIP
Politikus Partai Gerindra itu menilai banyak informasi simpang siur yang mungkin memunculkan perbedaan pendapat pada masa peralihan itu.
Namun terkait perkosaan massal, menjadi salah satu catatan. Sebab dibutuhkan suatu kebijaksanaan dalam melihatnya.
BACA JUGA: Penulisan Ulang Sejarah Diminta Libatkan eks TGPF Seusai Fadli Zon Bicara Tragedi Mei 1998
Dia pun yakin pada saat itu terjadi perundungan seksual terhadap perempuan. Bahkan, kasus seperti itu sampai saat ini masih ada.
“Namun untuk istilah massal itu mungkin perlu perndalaman, bukti yang lebih akurat, data yang solid. Sebab ini menyangkut nama baik bangsa,” ujarnya.
BACA JUGA: Raja Ampat Terancam Tambang Nikel, Fadli Zon: Jangan Sampai Rusak!
Fadli Zon mengaku hanya ingin data yang lebih otentik serta akurat, sehingga tak memunculkan kerugian atau dampak buruk bagi bangsa Indonesia.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News