Catatan Dahlan Iskan: Bulgalbi Ortodok

4 hours ago 3
 Bulgalbi Ortodok - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

GenPI.co - Tiba kembali di Makelle saya bersiap salat Jumat. Pada pukul 06.45 masjid sudah hampir penuh. Jumatan di pukul 07.00? Aneh? Bukan tengah hari?

Tidak. Itu jam Ethiopia. Negara ini punya sistem jamnya sendiri. Di jam dinding masjid terlihat jelas di mana letak jarumnya (lihat foto). Pun di jam satunya lagi, yang di kiri mimbar khotbah.

Bagi orang asing, mencocokkan jarum jam itu penting. Agar janji Anda tidak meleset sejauh enam jam. Saya tidak perlu itu. Saya tidak punya alroji. Jam di layar HP saya tidak berubah. Tetap jam GMT minus berapa.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Danantara Kubur

Ethiopia juga punya kalender sendiri: satu tahun 13 bulan. Tiap bulannya tidak ada yang tanggalnya sampai 31. Negara ini juga punya tahunnya sendiri. Sekarang ini bukan tahun 2025. Ini baru tahun 2017.

Tahun barunya pun beda: bukan 1 Januari. Perayaan happy new year di sini selalu 11/9. Tanggal 11 September.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Miskin Bermartabat

Pun perayaan Natalnya. Bukan 25 Desember. Perayaan Natal di sini jatuh pada tanggal 7 Januari. Tapi trend internasional juga diikuti. Mereka mulai pasang pohon Natal sejak sebelum tanggal 25 Desember.

Ethiopia juga punya huruf sendiri. Semua itu menandakan bahwa peradapan Ethiopia sudah sangat tua. Lebih tua dari anak burung Kakatua --seperti kata pelawak Guntur: masih anak sudah disebut kakak tua.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Hijrah Tigray

Di Makelle khutbahnya pakai bahasa Arab. Panjangnya 12 menit --sudah termasuk doanya yang panjang. Ada ceramah agama sebelum khotbah: dalam bahasa Tigray.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Read Entire Article
Kuliner | Cerita | | |