GenPI.co - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X menilai keracunan massal Makan Bergizi Gratis (MBG) erat kaitannya dengan pola memasak.
Sri Sultan Hamengku Buwono X menyebut risiko keracunan muncul saat masakan terutama sayur atau daging dimasak dini hari dan baru dikonsumsi beberapa jam setelahnya.
"Sebetulnya enggak rumit mencari (sebab) kenapa keracunan, enggak usah menggunakan orang kimia, itu. Masaknya jam setengah 2 pagi, dimakan jam 8 ya sudah pasti 'wayu' (basi)," kata dia, dikutip Sabtu (27/9).
BACA JUGA: SPPG Terlibat Kasus Keracunan MBG Dihentikan 14 Hari, Bisa Dipidana
Sultan mengungkapkan pola memasak yang kurang tepat harus segera diubah supaya kasus serupa tidak berulang.
"Korban itu tidak akan berkurang selama pola masak tidak berubah," tegas dia.
BACA JUGA: Wakil Kepala BGN Peringatkan Politikus Jangan Minta Jatah Dapur MBG
Di sisi lain, Sultan membeberkan pola memasak terlalu dini kerap dipicu pesanan yang melampaui kapasitas katering.
Akibatnya penyedia dipaksa memulai produksi lebih awal dari seharusnya.
BACA JUGA: MBG Jangkau 29,8 Juta Penerima Manfaat, BGN Perketat Verifikasi 10.920 Mitra
"Bisa tidak? jam setengah 2 (dini hari) itu jangan masak sayur. Akan tetapi, sudah pagi, baru masak sayur, toh dimakan jam 8 atau jam 10. Yang digoreng dan sebagainya, itu didulukan. Sayurnya di belakang," ungkap dia.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
