GenPI.co - Nepal menghadapi masa genting setelah gelombang protes mematikan yang menggulingkan perdana menteri veteran dan membakar gedung parlemen.
Dilansir AFP, Kamis (11/9), negara Himalaya berpenduduk 30 juta jiwa itu tengah mencari jawaban atas pertanyaan mendesak, siapa yang akan memimpin selanjutnya?
Untuk sementara, militer mengambil alih kendali sejak kerusuhan meletus.
BACA JUGA: Organisasi Sayap Partai Golkar Bantah Terlibat Aksi Demontrasi di DPR RI
Kepala Angkatan Darat Nepal Jenderal Ashok Raj Sigdel bertemu dengan sejumlah tokoh penting dan perwakilan Generasi Z, sebutan bagi mayoritas demonstran muda, meski militer belum merinci isi pertemuan tersebut.
Namun, analis menilai membentuk pemerintahan transisi yang sah dan diterima publik, terutama oleh kalangan muda yang kecewa, bukan perkara mudah.
BACA JUGA: Kapuspen Sebut Tudingan TNI Jadi Provokator Demonstrasi Adalah Hoaks
Nama Sushila Karki, mantan Ketua Mahkamah Agung yang disegani, mencuat sebagai figur utama dalam wacana kepemimpinan transisi.
Secara konstitusional, Presiden Ramchandra Paudel (80) yang memegang peran seremonial, semestinya mengundang pemimpin partai terbesar di parlemen untuk membentuk pemerintahan.
BACA JUGA: Tanda Kamu Sedang Menjalani Hubungan yang Salah, Sering Tersulut Emosi
Namun, para tokoh politik lama kini menghilang dari pandangan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
