GenPI.co - Rusia dilaporkan menjual teknologi dan peralatan militer ke China yang bisa digunakan untuk mempersiapkan invasi udara ke Taiwan.
Dilansir AP News, Sabtu (27/9), temuan ini muncul dari hasil telaah dokumen Rusia yang bocor dan dianalisis Royal United Services Institute (RUSI), sebuah lembaga pertahanan terkemuka di Inggris.
Analisis tersebut mengacu pada sekitar 800 halaman dokumen.
BACA JUGA: Rusia Masih Bungkam, Jerman Harap India Jadi Jembatan Perdamaian Ukraina
Dokumen itu menyebutkan pertemuan antara delegasi China dengan Rusia, termasuk jadwal pembayaran dan pengiriman peralatan seperti sistem parasut serta kendaraan serbu amfibi.
Dokumen menunjukkan bahwa Rusia mulai memproduksi beberapa peralatan, meski belum ada bukti bahwa China telah membayar atau menerima barang.
BACA JUGA: Ribuan Anak Ukraina Diculik, Trump dan Eropa Minta Tanggung Jawab Rusia
Meski dokumen tidak menyebut Taiwan secara eksplisit, para penulis laporan mengatakan peralatan yang dijual kemungkinan besar dirancang untuk mendukung operasi militer semacam invasi udara.
Hal itu sejalan dengan modernisasi militer besar-besaran yang tengah dijalankan China.
BACA JUGA: Naufal Takdir Al Bari, Atlet Gimnastik Indonesia yang Meninggal Dunia di Rusia
China menargetkan transformasi menjadi kekuatan militer kelas dunia pada 2050.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News


















































