GenPI.co - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyebut kasus ambruknya Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, menjadi pembelajaran perbaikan pesantren secara sistemis khususnya terkait infrastruktur.
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf mengatakan masalah infrastruktur pesantren seperti di puncak gunung es.
"Kita tahu itu baru puncak dari gunung es masalah infrastruktur, di mana pesantren harus kita perjuangkan bersama untuk perbaikan-perbaikan yang lebih lanjut nantinya," kata Yahya, Jumat (10/10).
BACA JUGA: 48 Korban Ambruknya Ponpes Al Khoziny Teridentifikasi, 17 Masih Proses
Gus Yahya menekankan pentingnya umat bersatu menghadapi berbagai musibah yang menimpa bangsa.
"Musibah-musibah seperti yang dialami oleh Al-Khoziny ini masih ditambah ada gempa, banjir, dan lain sebagainya, ini semua tantangan-tantangan besar yang hanya mungkin kita bisa lewati kalau kita menggalang dengan persatuan yang kokoh di antara kita semua," tegas dia.
BACA JUGA: Kasus Ambruknya Ponpes Al Khoziny Naik ke Penyidikan, Sejumlah Saksi Diperiksa Ulang
Di sisi lain, Gus Yahya mengapresiasi langkah pemerintah yang bergerak cepat untuk membangun kembali ponpes ini.
"Kami berterima kasih bahwa pemerintah sudah menunjukkan perhatian dalam hal ini, mudah-mudahan nanti secara sistemis masalah ini bisa kami selesaikan," tutur dia.
BACA JUGA: Polisi Selidiki Dugaan Kelalaian Konstruksi Ponpes Al Khoziny, Cek Izin & Perencanaan
Sementara itu, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengungkapkan pemerintah memberikan bantuan rehabilitasi medis dan sosial terhadap korban dan keluarganya di Ponpes Al Khoziny.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
