
GenPI.co - Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq menyebut perlu dilakukan pembenahan pada tata ruang, terutama dari Bali bagian tengah hingga ke selatan sebagai rute aliran air sungai.
Menteri LH menilai minimnya tutupan hutan menjadi salah satu penyebab banjir di Bali.
“Lanskap kita untuk Bali ke atas (utara) sampai Gunung Batur ini tutupan hutannya sangat kecil, kurang dari 4 persen, jadi dari 49 ribu hektare daerah aliran sungainya, yang ada tutupannya kurang dari 1.200 hektare,” kata dia, Sabtu (13/9).
BACA JUGA: Korban Banjir di Bali yang Meninggal Jadi 14 Orang, 2 Warga Masih Hilang
Hanif pun menyoroti isu alih fungsi lahan masif yang menyebabkan kurangnya resapan air di Bali.
Akan tetapi, Kementerian Lingkungan Hidup masih menunggu pengujian dan pemetaan dari Gubernur Bali.
BACA JUGA: Banjir di Bali, 9 Orang Meninggal 2 Hilang 620 Jiwa Terdampak
“Langkah konkretnya kami akan memitigasi, memberikan arah semacam kajian hidup strategis yang harus menjadi rujukan Pemprov Bali dan di bawahnya (kebijakan pendukung) harus kami lakukan, kemudian kami tetap dalami hal yang menyebabkan penguatan kerusakan lingkungan,” papar dia.
Di sisi lain, pihaknya menjamin bersama Pemprov Bali ikut turun tangan dalam penegakan hukum maupun penguatan tata lingkungan hidup di Bali.
BACA JUGA: 232 Jiwa Terdampak Banjir di Morowali Utara, BPBD Sebut Tidak Ada Korban
Selain itu, pihaknya juga membuka opsi moratorium pembangunan di Bali. Menurut dia, populasi manusia di Bali sangat tinggi sehingga mesti disesuaikan dengan lanskapnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News