GenPI.co - Seratusan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, luka-luka setelah bangunan yang dipakai untuk salat berjemaah ambruk pada Senin (29/9).
Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Edy Prakoso mengatakan bangunan di Ponpes Al Khoziny ini ambruk saat lebih dari ratusan santri sedang salat di lantai bawah.
"Informasi dari laporan yang didapatkan petugas (bagaimana) kejadian ini bermula," kata dia, dikutip Selasa (30/9).
BACA JUGA: Bangunan Majelis Ambruk di Bogor, 3 Meninggal dan 54 Luka-Luka
Edy menjelaskan bangunan yang ambruk tersebut sebelumnya dilakukan pengecoran sejak Senin pagi.
“Diduga pondasi tidak kuat sehingga bangunan dari lantai empat runtuh hingga lantai dasar,” papar dia.
BACA JUGA: Persib Ambruk di Surabaya, Marc Klok: Kami Harus Move On dan Bekerja Lebih Keras!
Edy menjelaskan pihaknya sudah menolong santri yang terjebak runtuhan bangunan tersebut.
Sebelumnya, salah satu santri kelas tujuh Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al Khoziny Wahid mengaku bangunan musala pondok pesantren tersebut sempat bergoyang sebelum ambruk.
BACA JUGA: 2 Atap Sekolah Ambruk Seusai Hujan Lebat di Garut, Jawa Barat
"Ketika masuk rakaat kedua bagian ujung musala ambruk, lalu merembet ke bagian lain gedung," ungkap Wahid.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News


















































