
GenPI.co - Asosiasi Pengemudi Ojek Online Garda Indonesia meminta pemerintah memastikan perlindungan dan jaminan keselamatan bagi driver ojek online yang bekerja di jalanan dan rawan terjebak di lokasi konflik massa.
Ketua Umum Raden Igun Wicaksono mengatakan meninggalnya driver ojol bernama Affan Kurniawan akibat terlindas kendaraan taktis (rantis) Brimob menjadi pukulan berat.
"Peristiwa ini menjadi pukulan berat bagi seluruh pengemudi ojek online di Indonesia, khususnya bagi keluarga besar Garda Indonesia. Affan Kurniawan bukanlah bagian dari kerusuhan, melainkan korban yang terjebak di tengah situasi bentrokan," kata Igun, dikutip Jumat (29/8).
BACA JUGA: PKS soal Ojol Tewas Dilindas Rantis Brimob, Tak Cukup Minta Maaf dari Kapolri
Igun meminta rekan-rekan driver ojol menahan diri supaya tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Di sisi lain, dia mengimbau rekan-rekan ojol seluruh Indonesia untuk mengadakan doa bersama di masing-masing daerah dan tabur bunga simbol berduka.
BACA JUGA: DPR RI Desak Pemerintah Tanggung Jawab Nafkah Keluarga Ojol yang Tewas
Dia juga meminta pemerintah membentuk tim gabungan pencari fakta dan independen untuk mengusut kasus driver ojol tewas dilindas kendaraan rantis Brimob ini.
Pihaknya juga mendesak transparansi dan akuntabilitas Polri terkait kronologi peristiwa yang menewaskan Affan Kurniawan.
BACA JUGA: Propam Polri Amankan 7 Brimob Terkait Insiden Rantis Tabrak Pengemudi Ojol
Dia meminta pemerintah menghukum para pelaku yang lalai ataupun dengan sengaja melindas driver ojol saat kericuhan terjadi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News