Catatan Dahlan Iskan: Kilang Subsidi

3 weeks ago 27
 Kilang Subsidi - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

GenPI.co - Pertamina kembali jadi sorotan. Kali ini gara-gara menkeu yang baru, Purbaya Yudhi Sadewa, nyeletuk: "Pertamina saja yang malas-malas".

Saya anggap ucapan Purbaya itu kelasnya hanya celetukan. Purbaya memang punya hobi usil: nyeletukin apa dan siapa saja.

Kali ini celetukannya salah --atau sengaja dibuat salah. Soal tidak dibangunnya kilang baru oleh Pertamina. Padahal sudah lama Pertamina berkoar akan mbangun tujuh kilang baru.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Sun Dermawan

Sebenarnya Pertamina tidak pernah malas. Bahwa kurang kerja keras bukankah memang belum ada yang perlu dikerjakan. Yang kurang keras itu berpikirnya. Bukan kerjanya.

Misalnya, di Indonesia ada 19 juta mobil. Setiap satu juta memerlukan BBM 1,3 juta kiloliter per tahun. Asumsinya: satu mobil berjalan 15.000 km/tahun. Tiap satu liter bisa untuk 12 km --kecuali mobil Anda.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Damsyik Berseri

Maka kalau ada lima juta mobil bensin yang pindah ke mobil listrik tidak perlu lagi bangun kilang --sekelas kilang Balongan. Jangan sampai, sekarang membangun kilang, 10 tahun lagi mubazir. Padahal satu kilang besar perlu investasi sampai Rp 120 triliun.

Semua itu kaitannya dengan subsidi. Purbaya geram melihat besarnya subsidi. Maka ia ikut cawe-cawe soal kilang karena ia-lah yang harus membayar subsidi energi. Yang setahun bisa Rp 350 triliun --termasuk subsidi listrik. Dengan membangun kilang baru, pikirnya, subsidi akan turun. Pikirnya.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Ayat-Ayat AI

Sebenarnya ada sumber subsidi lain yang Purbaya tidak bisa berbuat banyak: green energi. PLN harus membeli listrik dari solar cell dengan harga mahal. Lalu PLN harus menjualnya dengan harga murah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Read Entire Article
Kuliner | Cerita | | |