
GenPI.co - "Alhamdulillah, internet sudah kembali normal di Iran," ujar Ali Waladi, mahasiswa kita di kota suci Qom kemarin pagi.
Sudah seminggu saya berusaha kontak anak Situbondo lulusan SMA Al Ma'hadul Islam Bangil, Pasuruan itu. Selalu saja centang satu. Internet memang dimatikan di Iran. Itu bagian dari strategi untuk membatasi kegiatan mata-mata di dalam negeri Iran.
Ali Waladi tidak ikut evakuasi pulang ke Indonesia. Apalagi sejak kemarin Waladi sudah merasa lebih aman. "Sedikit sekali mahasiswa kita di Qom yang ikut evakuasi," katanya.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Rokok Amputasi
Di Qom, Waladi kuliah ilmu tafsir dan hukum agama. Sudah empat tahun di sana. Qom memang lebih aman dibanding Teheran. "Selama perang 12 hari hanya satu atau dua kali saja terjadi serangan," ujar Waladi.
"Apakah tadi malam masih ada serangan dari Israel?" tanya saya kemarin.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Bale Aras
"Tidak ada lagi. Kan sudah ada gencatan senjata," katanya.
Berarti gencatan senjata itu efektif. Tidak ada yang melanggar.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Bom Bunker
Giliran saya yang tidak bisa lagi menghubungi Purkon Hidayat. Selalu centang satu. Sebelum itu Purkon masih sempat memberi kabar. "Kami ternyata harus mendarat dulu di Jeddah, Arab Saudi," tulisnya di WA.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News