
GenPI.co - Kehadiran Presiden Rusia Vladimir Putin dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bersama Presiden China Xi Jinping di Beijing dinilai sebagai bagian dari upaya membangun tatanan dunia baru yang menantang dominasi Barat.
Hal itu disampaikan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell dan diperkuat pernyataan Wakil Presiden Komisi Eropa Estonia Kaja Kallas.
"Melihat Presiden Xi berdiri sejajar dengan pemimpin Rusia, Iran, dan Korea Utara, ini tidak hanya simbol anti-Barat, tetapi juga sebuah tantangan nyata terhadap sistem internasional berbasis aturan," ujar Kallas, dilansir AFP, Jumat (5/9).
BACA JUGA: PBVSI Rilis 12 Pemain Timnas Voli Putra Indonesia U-21, Siap Guncang China!
Dia menegaskan dukungan China terhadap invasi Rusia ke Ukraina menjadi kenyataan yang harus dihadapi Eropa.
Dalam momen yang belum pernah terjadi sebelumnya di Lapangan Tiananmen, Xi Jinping tampak menjabat tangan Putin dan Kim Jong Un.
BACA JUGA: Pernyataan Deddy Sitorus Dianggap Penghinaan, PDIP Didesak Bertindak Tegas
Mereka pun berbincang santai dengan keduanya sambil berjalan di atas karpet merah.
Acara di Beijing tersebut menandai peringatan berakhirnya Perang Dunia II, sekaligus menutup pekan diplomatik yang intens antara China dengan sekutunya.
BACA JUGA: China Tuan Rumah KTT SCO 2025, Langkah Strategis Tantang Dominasi Barat
Lebih lanjut, Kallas memperingatkan bahwa dunia tengah menyaksikan upaya sistematis untuk mengubah tatanan global.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News