GenPI.co - Masyarakat Jawa Tengah diminta mewaspadai cuaca ekstrem pada 21-23 November 2024.
Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stamet Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo, mengatakan cuaca ekstrem dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi.
"Berdasarkan informasi dinamika atmosfer yang dirilis BMKG Stasiun Meteorologi (Stamet) Ahmad Yani Semarang siang ini, potensi cuaca ekstrem itu dipicu sejumlah faktor, antara lain pola siklonik di perairan selatan Kalimantan yang menyebabkan adanya wilayah pertemuan massa udara atau konvergen dan belokan angin di Jawa Tengah," kata dia, Rabu (20/11).
BACA JUGA: BMKG: Sebagian Besar Kota di Indonesia Diguyur Hujan Beragam Intensitas
Teguh menjelaskan kelembapan udara di berbagai ketinggian cenderung basah.
Kondisi ini berpotensi meningkatkan pembentukan awan hujan atau awan konvektif (Cumulonimbus).
BACA JUGA: BMKG: Sebagian Besar Ibu Kota Provinsi Diprakirakan Hujan Ringan
Awan ini menjulang hingga ke lapisan atas, serta adanya kondisi labilitas udara yang kuat di wilayah Jateng.
Dia menyebut hangatnya suhu permukaan air laut di Laut Jawa dan Samudra Hindia selatan Jawa menunjukkan adanya potensi penambahan massa uap air.
BACA JUGA: BMKG: Kota Besar Diguyur Hujan dengan Intensitas Bervariasi
Hal ini dapat meningkatkan aktivitas pertumbuhan awan hujan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News