Catatan Dahlan Iskan: Kokkang Ibunda

8 hours ago 5
 Kokkang Ibunda - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

GenPI.co - Saya kembali memutari bumi: berangkat ke arah timur (Jakarta-Guangzhou-San Francisco-New York), pulang dari barat (Chicago-Istanbul-Singapura-Jakarta).

Bandara O'Hare belum berubah: sempit, penuh, ruwet, sesak. Bukan karena kecil. Saking banyaknya penerbangan. Terbanyak ketiga setelah New York dan Los Angeles. Bersaing dengan Atlanta.

Kalau malam terlihat lampu pesawat yang mau mendarat seperti berbaris tidak berhenti di udara.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Bergodo Kebogiro

Begitu mendarat di Istanbul, Turki, terasa lapangnya. Juga modernnya. Gemerlapnya. Bandara ini, kata slogan di situ, titik pusatnya dunia. Klaim yang sama juga direbut Dubai, Abu Dhabi, Qatar, Singapura, Hong Kong, dan kelak Riyadh.

Lebih lima jam saya transit di Istanbul. Tidak akan terasa. Apalagi membawa beberapa buku dari Amerika. Juga baru saja dapat kiriman buku elektronik dari sahabat lama, Roy.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Critical Parah

Buku elektronik ini kelihatannya lebih menarik untuk dibaca lebih dulu. Penulisnya, saya lebih dari sekadar kenal: Wahyu Kokkang.

Bahwa ia menulis buku saja sudah menarik. Bagaimana bisa seorang karikaturis terkemuka menulis buku. Pasti beda.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Tafsir Iqra

Benar. Beda sekali. Sangat kreatif. Tidak biasa. Khas karikaturis. Kokkang sudah memenangkan banyak penghargaan internasional. Karya karikaturnya juga sering masuk buku koleksi karikatur dunia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Read Entire Article
Kuliner | Cerita | | |