GenPI.co - Dunia tengah menghadapi krisis kemanusiaan yang memburuk akibat bencana alam, konflik global, dan pemotongan drastis terhadap bantuan internasional.
Hal ini menyebabkan jutaan orang di berbagai belahan dunia mengalami kelaparan parah dan jutaan lainnya terancam kehilangan akses terhadap bantuan, menurut Program Pangan Dunia PBB (WFP).
Wakil Direktur Eksekutif dan Kepala Operasi WFP Carl Skau menyebut situasi ini sebagai badai dahsyat global yang makin sulit diatasi, terutama karena peningkatan kebutuhan tidak diimbangi pendanaan yang memadai.
BACA JUGA: Perubahan Iklim di Ambang Titik Krisis, PBB Tuntut Aksi Nyata Selamatkan Bumi
Skau mengatakan kebutuhan ketahanan pangan meningkat drastis dan dalam lima tahun terakhir, permintaan bantuan meningkat tiga kali lipat.
"Tahun ini sangat sulit. Konflik meningkat, cuaca ekstrem terjadi di mana-mana, dan krisis pendanaan membuat kami kehilangan sekitar 40% dana operasional," ujar Skau, dilansir AP News, Jumat (3/10).
BACA JUGA: PBB Tolak Ambang Batas Parlemen yang Tinggi, Disebut Rugikan Semua Rakyat
Skau menyoroti negara yang terdampak parah seperti Pakistan yang baru saja dilanda banjir besar.
Afghanistan juga mengalami gempa bumi dan kekeringan ekstrem.
BACA JUGA: Bicara di Markas PBB, Prabowo Subianto Kecam Genosida Israel di Palestina
Di Afghanistan saja, jumlah penerima bantuan dari WFP menurun drastis, dari 10 juta orang dua tahun lalu menjadi 1,5 juta saat ini karena keterbatasan dana.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
