GenPI.co - Aktivitas kegempaan di Gunung Merapi meningkat dalam sepekan terakhir berdasarkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan kondisi tersebut sebagaimana laporan hasil analisis dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) di Yogyakarta.
Abdul menjelaskan pihaknya mencatat ada sebanyak 81 kali gempa vulkanik dangkal, 644 kali gempa fase banyak, 520 kali gempa guguran, serta 9 kali gempa tektonik pada 19–25 September 2025.
BACA JUGA: Naik Gunung Merapi Ilegal, 20 Pendaki Kena Blacklist
"Data kegempaan itu lebih tinggi dibandingkan pekan sebelumnya, menandakan adanya dinamika suplai magma di tubuh Merapi," kata dia, dikutip Sabtu (27/9).
Abdul membeberkan pemantauan deformasi menggunakan perangkat EDM dan GPS menunjukkan kondisi relatif stabil.
BACA JUGA: Gunung Merapi Erupsi, Luncurkan Guguran Lava 21 kali
Hal ini dengan perubahan jarak pengukuran yang sangat kecil pada gunung api yang berstatus Level III atau Siaga.
Maka dari itu, pihaknya menekankan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat di wilayah rawan.
BACA JUGA: Gunung Merapi Luncurkan Guguran Lava 15 Kali Sejauh 1,8 Km
Langkah ini penting terutama menghadapi potensi awan panas guguran maupun lahar saat hujan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
