GenPI.co - Paus Leo XIV tengah menghadapi tantangan besar berupa krisis keuangan yang melanda Vatikan, Sabtu (7/6).
Dilansir AP News, Takhta Suci saat ini mengalami defisit tahunan sebesar 50–60 juta euro (USD 57–68 juta).
Vatikan juga kekurangan dana pensiun hingga 1 miliar euro (USD 1,14 miliar) dan penurunan sumbangan dari umat.
BACA JUGA: Ekonomi Stagnan, Jerman Luncurkan Paket Keringanan Pajak
Semua itu menjadi tantangan eksistensial bagi pusat pemerintahan Gereja Katolik yang menaungi 1,4 miliar umat di seluruh dunia.
Sebagai lulusan matematika, Paus Leo dinilai punya kemampuan untuk memahami rumitnya sistem keuangan Vatikan yang selama ini kerap terseret skandal.
BACA JUGA: Krisis Politik dan Tarif AS Tekan Ekonomi Korea Selatan, Suku Bunga Dipangkas
Namun, mengubah budaya keuangan yang telah mengakar, melanjutkan reformasi yang dimulai Paus Fransiskus, dan mengembalikan kepercayaan para donatur global bukan tugas ringan.
Sebagai Paus pertama asal AS, Leo XIV membawa perspektif baru.
BACA JUGA: Perusahaan Eropa Pangkas Biaya dan Investasi di China, Tekanan Ekonomi Meningkat
Selama ini, donatur AS menjadi penyokong utama keuangan Vatikan dan mendanai berbagai proyek mulai dari kegiatan amal hingga restorasi bangunan bersejarah.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
