
GenPI.co - Universitas Gadjah Mada (UGM) akan meninjau kembali sistem pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) khususnya di wilayah berisiko tinggi setelah peristiwa meninggalnya 2 mahasiswa akibat insiden kecelakaan laut di Maluku Tenggara.
"Nanti akan ada catatan, kalau yang ke luar ke daerah-daerah yang ada laut atau tingkat kerentanan yang tinggi, apa yang perlu kita siapkan," kata Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian Masyarakat, dan Alumni UGM Arie Sujito, dikutip Kamis (3/7).
Arie menjelaskan UGM akan mengevaluasi penempatan mahasiswa KKN Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) di wilayah yang memiliki tingkat kerawanan tinggi, terutama di kepulauan atau pesisir.
BACA JUGA: UGM Berduka, 2 Mahasiswa Meninggal Saat KKN dalam Insiden Speedboat Terbalik
Evaluasi ini bukan hanya aspek geografis, tetapi sistem pendampingan, prosedur keselamatan, hingga edukasi risiko kepada mahasiswa.
"Kalau ada risiko besar, harus diminimalkan. Mahasiswa harus nyaman dan aman," ungkap Arie.
BACA JUGA: UGM Beri Pendampingan Psikologis untuk Keluarga Mahasiswa Tewas Ditabrak BMW
Dia mengungkapkan kecelakaan laut di Maluku Tenggara yang menewaskan 2 mahasiswa UGM menjadi peringatan untuk meninjau kembali sistem pelaksanaan KKN.
"Kami akan terus berbenah. Upaya-upaya yang telah dilakukan mulai dari pembekalan hingga koordinasi akan kami evaluasi agar ke depan tidak terjadi lagi," papar dia.
BACA JUGA: Ayah Pengemudi BMW Penabrak Mahasiswa UGM Sebut Hormati Proses Hukum
Di sisi lain, dia membeberkan sebagian besar penempatan KKN dilakukan atas permintaan pemerintah daerah.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News