GenPI.co - Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mengingatkan PT Gag Nikel untuk tidak boleh ada surface runoff (limpasan permukaan) yang boleh jatuh langsung ke badan sungai atau badan air.
Hanif menyebut batasan perlu diatur supaya PT Gag Nikel yang kembali beroperasi di Raja Ampat, Papua Barat Daya, tidak menyebabkan pencemaran lingkungan.
“Pertama yang paling krusial adalah (PT Gag Nikel) tidak boleh ada surface runoff (limpasan permukaan) yang boleh jatuh langsung ke badan sungai atau badan air, sehingga settling pond (kolam pengendapan) itu dibikin presisi,” kata Hanif, dikutip Senin (15/9).
BACA JUGA: PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, KLH Awasi Ketat
Hanif meminta PT Gag Nikel membangun banyak tahapan kolam pengendapan supaya saat terjadi hujan yang membawa air larian bukaan tambang tak langsung jatuh ke badan sungai.
“Ini untuk menjamin tidak ada air larian dari bukaan tambang yang menyebabkan sedimentasi dan kekeruhan, itu yang penting,” papar dia.
BACA JUGA: PBNU Bantah Beri Rekomendasi Jabatan Komisaris PT GAG, Gus Yahya: Urusan Pribadi
Dalam hal ini, pemerintah juga meminta perusahaan timah ini mengontrol emisi yang dihasilkan.
“Tingkat emisi kami kontrol, jadi kami wajibkan dipasang stasiun pengendali kualitas udara di sana untuk memastikan bahwa emisi yang dikeluarkan di bawah baku mutu,” ungkap Menteri LH.
BACA JUGA: Pemerintah Disebut Tak Konsisten, PT GAG Masih Diizinkan di Raja Ampat
Di sisi lain, batasan operasional PT Gag Nikel terkait tambang timah di Raja Ampat diatur Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
