
GenPI.co - Inter Milan diprediksi diterpa badai skandal keuangan yang disebut-sebut sebagai yang terburuk sejak kasus Calciopoli pada 2006.
Dilansir dari Telegrafi, Rabu (4/6), dilaporkan bahwa Footmarket telah melakukan investigasi terkait adanya kecurangan pada sektor keuangan yang dilakukan Inter Milan.
Laporan investigasi Footmarket mengungkap bahwa klub berjuluk I Nerazzurri itu diduga menciptakan pendapatan fiktif sebesar Euro 300 juta (sekitar Rp 5,5 triliun) dari sponsor asal Asia antara 2016 hingga 2019.
BACA JUGA: 3 Calon Pengganti Simone Inzaghi di Inter Milan, Cesc Fabregas Favorit
Tujuan dari praktik itu ialah mengakali aturan Financial Fair Play (FFP) dan menghindari sanksi keuangan yang ketat.
Adapun yang memperparah situasi ialah tuduhan bahwa Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) turut membantu Inter Milan menghindari hukuman atas pelanggaran FFP.
BACA JUGA: Dilirik Inter Milan dan Juventus, Jay Idzes: Jawaban yang Mudah
Hal itu menimbulkan kecurigaan adanya standar ganda dan potensi korupsi pada tubuh federasi sepak bola Italia.
Beberapa pengamat menilai bahwa perlakuan istimewa terhadap Inter Milan mencerminkan masalah sistemik yang memerlukan reformasi mendalam.
BACA JUGA: PSG Bungkam Inter Milan, Simone Inzaghi: Ini Bukan Tim Saya
Selain pelanggaran keuangan, Inter Milan juga disorot karena dugaan hubungan dengan kelompok ultras yang terkait dengan aktivitas kriminal terorganisir.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News