
GenPI.co - SIAPA pun yang sudah begitu kuat sulit ditumbangkan orang luar. Ia/dia bisa tumbang sendiri.
Contohnya terjadi sekarang ini: perusahaan asuransi kesehatan terbesar di Amerika tiba-tiba susut 50 persen: UnitedHealth. CEO-nya sampai tiba-tiba meletakkan jabatan: Sir Andrew Philip Witty, 60 tahun.
Begitu sulitnya perusahaan itu untuk bangkit kembali sampai pensiunan CEO-nya yang sudah berumur 72 tahun diminta kembali memimpin perusahaan: Stephen J. Hemsley.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Gadis Embun
Belakangan perusahaan nomor lima terbesar di Amerika ini (No 5 Fortune500/2023), memang disorot tajam. Enam bulan lalu CEO anak perusahaan terpentingnya tewas ditembak di depan hotel Hilton di New York: Brian Thompson.
Kebencian pada perusahaan asuransi memang meningkat. Apalagi asuransi kesehatan. Penyebabnya: mahalnya premi tidak sebanding dengan layanan.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Olimpiade Ijazah
Maka ''Tiga D'' yang selama ini jadi rahasia sukses perusahaan asuransi menjadi bully untuk mereka sendiri: delay, deny, defend. Maksudnya: kalau ada klaim, tunda selama mungkin (delay). Kalau bisa, tolak (deny). Kalau orang yang klaim itu ngotot, bertahanlah (defend).
Tiga kata itu juga yang ditinggalkan oleh penembak Thompson di depan Hilton. Maka terungkaplah bahwa motif penembakan semata soal kebenciannya pada perusahaan asuransi. Tidak ada motif lain.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Umuk Ijazah
Itu terjadi enam bulan lalu. Tepatnya tanggal 4 Desember 2024. Pukul 06.44. Masih sangat pagi untuk ukuran bulan Desember di New York. Di bulan seperti itu matahari malas terbit cepat di Manhattan. Sebaliknya di sore hari matahari bergegas tenggelam.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News