GenPI.co - Muslim di Australia menuntut tindakan nyata dari pemerintah federal untuk menangani kasus Islamofobia.
Dilansir Australian Associated Press, Rabu (17/9), hal itu menyusul serangkaian ancaman bom di masjid dan sekolah Islam serta lonjakan signifikan dalam tindakan penganiayaan.
Tuntutan tersebut muncul bersamaan dengan peluncuran laporan penting dari Utusan Khusus untuk Memerangi Islamofobia Aftab Malik.
BACA JUGA: Australia Soroti Dampak Serangan Israel ke Qatar terhadap Negosiasi Gaza
Malik mengajukan lebih dari 50 rekomendasi guna mengatasi diskriminasi dan kebencian terhadap muslim.
Malik meminta pembentukan undang-undang kebebasan beragama federal, revisi terhadap undang-undang diskriminasi agama, serta peninjauan ulang kebijakan antiterorisme agar lebih adil dan tidak bias.
BACA JUGA: Australia dan Sekutu Tuding China Lakukan Spionase Digital Skala Global
Menurut data dari lembaga yang dipimpin Malik, kasus Islamofobia meningkat hingga 150 persen pada November 2024.
Direktur Eksekutif Islamophobia Register Australia Nora Amath mengatakan intensitas ancaman terhadap muslim kini makin mengkhawatirkan.
BACA JUGA: Sengketa Laut Cina Selatan Memuncak, Dukungan Australia Mengalir ke Filipina
"Untuk pertama kalinya kami melihat serangan fisik dan ancaman bom terjadi secara beruntun. Ini sangat memprihatinkan," ujar Amath.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
